Latest Post
02.23
Zombie Highway v1.2 (Android)
Written By Unknown on Kamis, 13 Desember 2012 | 02.23
Label:
Android
02.20
HTC One SV, Smartphone Android Dual Core Terbaru Dari HTC
HTC kembali merilis sebuah smartphone android yang masuk dalam jajaran One Series. Smartphone
02.20
5 Cara mempercepat Windows 8
Tahukah kamu kalau Windows 8 bootingnya lebih cepat dari Windows 7?
Selain itu penggunaan memory juga lebih sedikit dari versi Windows
sebelumnya. Tampilannya juga lebih tajam dan lebih baik. Ini sih
02.18
Wow! BlackBerry 10 L Series Punya Desain Yang Cantik
RIM nampaknya tak hanya sekedar merubah os
smartphone yang akan mereka gunakan pada device BlackBerry mereka nanti,
tapi RIM juga merubah image semua desain produk BlackBerry terkesan kaku
02.18
Peneliti dari Florida State University, Dean Falk, mengungkap salah satu alasan mengapa Einstein memiliki kecerdasan tinggi (genius). Ia mengatakan bahwa kecerdasan Einstein dipengaruhi oleh bentuk otaknya yang unik.
Falk, bersama Frederick E Leopore dari Robert Wood Johnson Medical School dan Adrianne Noe dari Museum of Health and Medicine, mengobservasi korteks otak besar Einstein yang didokumentasikan dalam 14 foto dan membandingkannya dengan 85 otak manusia lainnya.
Melihat hasilnya, Falk menjelaskan, "Meskipun ukuran dan bentuk asimetri otak Einstein secara keseluruhan normal, bagian depan otak depan, bagian somatosensori, motor primer, lobus parietal, korteks temporal, dan oksipitalis-nya luar biasa."
Somatosensori adalah bagian otak yang berkaitan dengan pancaindera. Bagian primer motor ialah bagian otak yang bertanggung jawab mengeksekusi aktivitas tertentu. Korteks oksipitalis bertanggung jawab untuk kemampuan melihat sementara temporal untuk berbicara.
Falk Mengatakan, "Sifat-sifat itu mungkin menjadi dasar-dasar neurologis, misalnya pada kemampuan penglihatan dan spasial serta matematika Einstein."
Hasil penelitian Falk dan rekannya dipublikasikan di jurnal Brain dengan judul "Lapisan Otak Besar Albert Einstein: Denskripsi dan Analisis Awal dari Foto-foto yang Belum Dipublikasikan."
Saat Einstein meninggal tahun 1955, bagian otak diambil dan difoto atas izin keluarganya. Otak itu dibagi dalam 240 bagian serta dibuat preparat serta fotonya. Koleksi sempat hilang selama 55 tahun sebelum akhirnya ditemukan dan disimpan di National Museum of Health and Medicine.
Makalah juga memublikasikan roadmap otak Einstein yang disiapkan pada tahun 1955 oleh Thomas Harvey untuk mengilustrasikan 240 bagian otak Einstein. Roadmap itu membantu menunjukkan lokasi dari preparat otak yang ditemukan baru-baru ini.
Inilah Alasan Albert Einstein Jenius
Peneliti dari Florida State University, Dean Falk, mengungkap salah satu alasan mengapa Einstein memiliki kecerdasan tinggi (genius). Ia mengatakan bahwa kecerdasan Einstein dipengaruhi oleh bentuk otaknya yang unik.
Falk, bersama Frederick E Leopore dari Robert Wood Johnson Medical School dan Adrianne Noe dari Museum of Health and Medicine, mengobservasi korteks otak besar Einstein yang didokumentasikan dalam 14 foto dan membandingkannya dengan 85 otak manusia lainnya.
Melihat hasilnya, Falk menjelaskan, "Meskipun ukuran dan bentuk asimetri otak Einstein secara keseluruhan normal, bagian depan otak depan, bagian somatosensori, motor primer, lobus parietal, korteks temporal, dan oksipitalis-nya luar biasa."
Somatosensori adalah bagian otak yang berkaitan dengan pancaindera. Bagian primer motor ialah bagian otak yang bertanggung jawab mengeksekusi aktivitas tertentu. Korteks oksipitalis bertanggung jawab untuk kemampuan melihat sementara temporal untuk berbicara.
Falk Mengatakan, "Sifat-sifat itu mungkin menjadi dasar-dasar neurologis, misalnya pada kemampuan penglihatan dan spasial serta matematika Einstein."
Hasil penelitian Falk dan rekannya dipublikasikan di jurnal Brain dengan judul "Lapisan Otak Besar Albert Einstein: Denskripsi dan Analisis Awal dari Foto-foto yang Belum Dipublikasikan."
Saat Einstein meninggal tahun 1955, bagian otak diambil dan difoto atas izin keluarganya. Otak itu dibagi dalam 240 bagian serta dibuat preparat serta fotonya. Koleksi sempat hilang selama 55 tahun sebelum akhirnya ditemukan dan disimpan di National Museum of Health and Medicine.
Makalah juga memublikasikan roadmap otak Einstein yang disiapkan pada tahun 1955 oleh Thomas Harvey untuk mengilustrasikan 240 bagian otak Einstein. Roadmap itu membantu menunjukkan lokasi dari preparat otak yang ditemukan baru-baru ini.
02.17
iPhone 5S Bakal Meluncur Juni 2013 dengan Layar Super HD & 8 Pilihan Warna?
Baru saja iPhone 5
masuk Indonesia di bulan Desember 2012 ini, kami memperoleh info kalau
iPhone 5S bakal meluncur sekitar Juni dan Juli tahun 2013 dengan
beberapa fitur yang lebih baik seperti layar super HD, NFC, batere lebih
tahan lama, serta 6-8 pilihan warna di mana biasanya iPhone hanya hadir
dalam
02.16
Twitter Resmi Hapuskan Instagram dari Timelinenya
Foto dari
Instagram kini tak akan bisa ditampilkan secara langsung di Twitter.
Penghapusan fitur tersebut memang tiba-tiba dilakukan oleh Twitter per 9
Desember 2012 waktu setempat. Dan, kalaupun pengguna
05.43
RIM: Smartphone BlackBerry 10 AKan Hadir Setelah OS BB 10 Dirilis
Written By Unknown on Minggu, 09 Desember 2012 | 05.43
Walaupun sudah mengumumkan bakal merilis platform BlackBerry 10 pada 3o januari mendatang, banyak pihak yang masih menunggu kejelasan kapan RIM merilis smartphone BlackBerry 10. Kabar terbaru menyebutkan bahwa RIM bakal merilis smartphone BlackBerry 10 pasca os BB 10 dirilis, bukan disaat yang bersamaan.
Jawaban tersebut masih sangat ambigu, mengingat beberapa pihak yang
mengaku dari sumber RIM
05.40
Panji Sang Penakluk Tewas Dicabik Komodo
Mengenaskan nasib pemuda penjinak ular yang sering tampil di televisi ini, saat melakukan syuting di pulau komodo untuk pengambilan gambar aksinya "menaklukan" kadal raksasa itu tanpa di duga sang komodo yang tampak gusar karena merasa terganggu, mengamuk dan menyerang panji secara membabi buta.
Aksi panji kali ini memang terbilang nekad, dengan gaya khas nya yang rusuh ia sengaja mengganggu hewan berukuran panjang sekitar 2,5 meter itu dengan cara menarik narik ekornya secara kasar. Melihat sang komodo itu tampak enggan melayani aksinya dan mencoba lari ke semak semak, panji makin kasar dan brutal menarik ekornya, hingga pada satu titik hewan peninggalan prasejarah itu benar2 tidak bisa menahan amarahnya, di kejarnya panji hingga beberapa puluh meter, panji yang tidak menyangka respon binatang tsb kalang kabut, lari pontang panting.
Panji sempat melemparkan tasnya ke arah komodo tsb dengan harapan mengalihkan perhatian binatang itu,
Aksi panji kali ini memang terbilang nekad, dengan gaya khas nya yang rusuh ia sengaja mengganggu hewan berukuran panjang sekitar 2,5 meter itu dengan cara menarik narik ekornya secara kasar. Melihat sang komodo itu tampak enggan melayani aksinya dan mencoba lari ke semak semak, panji makin kasar dan brutal menarik ekornya, hingga pada satu titik hewan peninggalan prasejarah itu benar2 tidak bisa menahan amarahnya, di kejarnya panji hingga beberapa puluh meter, panji yang tidak menyangka respon binatang tsb kalang kabut, lari pontang panting.
Panji sempat melemparkan tasnya ke arah komodo tsb dengan harapan mengalihkan perhatian binatang itu,
04.14
Jakarta, Terkadang seseorang mengucek mata secara
refleks seperti saat ada debu atau ketika bangun tidur. Tapi benarkah
mengucek-ngucek mata bisa menyebabkan kerusakan pada organ penglihatan
ini?
"Bagi kebanyakan orang, mengucek mata dengan lembut dan sesekali tidaklah berbahaya. Tapi jika mengucek terlalu keras, terlalu sering atau lama maka bisa timbul masalah," ujar Profesor Charles McMonnies dari School of Optometry and Vision Sciencedi University of NSW, seperti dikutip dari ABC.news.au, Selasa (2/10/2012).
Mengucek atau menggosok mata bisa merangsang air mata mengalir dan melumasi mata kering, menghilangkan debu dan zat yang bisa mengiritasi lainnya, serta mengurangi stres. Kondisi ini disebut dengan oculocardiac reflex yang bisa membantu seseorang merasa rileks.
Namun jika mengucek terlalu keras seperti berusaha ingin mendorong mata ke bagian belakang kepala maka berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan di bola mata. Jika sangat keras dan berulang maka tekanan di mata ini bisa meningkat 20 kali lipat.
Bagi sebagian besar orang tekanan mata ini akan kembali normal ketika berhenti mengucek. Tapi bagi orang dengan kondisi mata tertentu, peningkatan tekanan bola mata ini dapat menyebabkan masalah serius.
Misalnya orang dengan gangguan mata miopi yang progresif bisa memperburuk penglihatannya, ada juga yang retina matanya lepas dari bagian belakang, serta pada orang dengan glaukoma dapat mengganggu aliran darah ke bagian belakang mata dan menyebabkan kerusakan saraf.
"Mengucek terlalu keras di pagi hari dapat berisiko bagi kornea karena saat itu mata membengkak akibat kelebihan cairan sehingga rentan kerusakan, dan risiko tinggi juga dialami jika menggunakan lensa kontak," ujar Prof McMonnies.
McMonnies menuturkan kalaupun mengabaikan komplikasi yang jarang, mengucek mata dapat memperburuk mata yang sudah perih, merah dan gatal sehingga membuat orang ingin terus mengucek.
"Tidak ada alasan untuk merekomendasikan menggosok atau mengucek mata, hal ini harus dihindari setiap saat," ungkapnya.
Lebih lanjut McMonnies menyarankan untuk menghindari mengucek mata ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
1. Menerapkan atau menempelkan tisu basah yang bersih ke mata untuk membantu mengurangi gatal dan dorongan mengucek mata, terutama di pagi hari.
2. Mengobati penyebab mata kering, iritasi atau gatal serta menghindari alergen yang diketahui dapat menyebabkan iritasi.
3. Mencoba untuk mengelola stres, terutama jika penyebab seringnya mengucek mata akibat stres.
Apa Akibat Suka Ngucek-ngucek Mata ?
Written By Unknown on Selasa, 02 Oktober 2012 | 04.14
(Foto: Thinkstock)
"Bagi kebanyakan orang, mengucek mata dengan lembut dan sesekali tidaklah berbahaya. Tapi jika mengucek terlalu keras, terlalu sering atau lama maka bisa timbul masalah," ujar Profesor Charles McMonnies dari School of Optometry and Vision Sciencedi University of NSW, seperti dikutip dari ABC.news.au, Selasa (2/10/2012).
Mengucek atau menggosok mata bisa merangsang air mata mengalir dan melumasi mata kering, menghilangkan debu dan zat yang bisa mengiritasi lainnya, serta mengurangi stres. Kondisi ini disebut dengan oculocardiac reflex yang bisa membantu seseorang merasa rileks.
Namun jika mengucek terlalu keras seperti berusaha ingin mendorong mata ke bagian belakang kepala maka berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan di bola mata. Jika sangat keras dan berulang maka tekanan di mata ini bisa meningkat 20 kali lipat.
Bagi sebagian besar orang tekanan mata ini akan kembali normal ketika berhenti mengucek. Tapi bagi orang dengan kondisi mata tertentu, peningkatan tekanan bola mata ini dapat menyebabkan masalah serius.
Misalnya orang dengan gangguan mata miopi yang progresif bisa memperburuk penglihatannya, ada juga yang retina matanya lepas dari bagian belakang, serta pada orang dengan glaukoma dapat mengganggu aliran darah ke bagian belakang mata dan menyebabkan kerusakan saraf.
"Mengucek terlalu keras di pagi hari dapat berisiko bagi kornea karena saat itu mata membengkak akibat kelebihan cairan sehingga rentan kerusakan, dan risiko tinggi juga dialami jika menggunakan lensa kontak," ujar Prof McMonnies.
McMonnies menuturkan kalaupun mengabaikan komplikasi yang jarang, mengucek mata dapat memperburuk mata yang sudah perih, merah dan gatal sehingga membuat orang ingin terus mengucek.
"Tidak ada alasan untuk merekomendasikan menggosok atau mengucek mata, hal ini harus dihindari setiap saat," ungkapnya.
Lebih lanjut McMonnies menyarankan untuk menghindari mengucek mata ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
1. Menerapkan atau menempelkan tisu basah yang bersih ke mata untuk membantu mengurangi gatal dan dorongan mengucek mata, terutama di pagi hari.
2. Mengobati penyebab mata kering, iritasi atau gatal serta menghindari alergen yang diketahui dapat menyebabkan iritasi.
3. Mencoba untuk mengelola stres, terutama jika penyebab seringnya mengucek mata akibat stres.
Label:
Kesehatan
04.13
Jakarta, Tak hanya ras dan keyakinan saja yang
berbeda-beda, kecerdasan orang juga bervariasi. Ada orang-orang dengan
kecerdasan yang tinggi, ada juga yang kecerdasannya rendah. Awalnya
orang beranggapan IQ rendah hingga sampai mengalami keterbelakangan
mental disebabkan karena keturunan. Tapi ternyata, penyebabnya adalah
mutasi gen yang terjadi secara acak.
Untuk mengukur kecerdasan seseorang, digunakanlah tes kecerdasan. Hasilnya kemudian dikonversi dalam skor IQ atau Intelligence Quotient. Rata-rata skor IQ kebanyakan orang adalah antara 90 - 110. Skor IQ di atas 140 disebut jenius dan skor IQ di bawah 70 disebut mengalami keterbelakangan mental.
Awalnya banyak ahli berpendapat rendahnya skor IQ ini disebabkan karena keturunan, ternyata belum tentu seperti itu. Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar kasus keterbelakangan mental disebabkan oleh mutasi gen yang terjadi secara acak, bukan dari gen yang diwariskan orangtua.
Dalam laporan yang dimuat jurnal The Lancet, peneliti memaparkan bahwa setiap orang terlahir mengalami mutasi de novo, yaitu perubahan DNA yang tak disengaja dan tidak ditemukan dalam DNA orangtuanya. Sebagian besar mutasi ini terjadi pada DNA yang tak penting sehingga hanya sedikit menimbulkan kerusakan.
Namun terkadang mutasi ini dapat berakibat drastis, misalnya merusak fungsi suatu gen yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Penelitian baru menemukan bahwa mutasi acak inilah yang menyebabkan sebagian besar kasus keterbelakangan mental.
Para peneliti membandingkan exomes atau himpunan DNA dari 51 anak penderita cacat intelektual dengan IQ di bawah 50 dan membandingkannya dengan DNA orang normal kebanyakan. Para peneliti juga membandingkan exomes dari 20 anak-anak normal dengan orangtuanya.
Dibandingkan kelompok kontrol, anak-anak cacat ini ternyata hanya sedikit lebih banyak mengalami mutasi de novo. Peneliti menemukan ada mutasi de novo pada 11 gen yang diketahui berkaitan dengan cacat intelektual. Ada juga 6 gen lain yang diduga kuat memainkan peran yang sama pada 55 persen kasus yang diteliti.
"Orang-orang dengan cacat intelektual hanya memiliki sedikit lebih banyak mutasi de novo dibandingkan kelompok kontrol. Namun mereka lebih banyak mengalami mutasi dengan konsekuensi yang drastis. Nampaknya hal ini terjadi secara kebetulan," kata Anita Rauch dari University of Zurich di Swiss sepeti dilansir LiveScience, Selasa (2/10/2012).
Karena gen lain yang terpengaruh oleh mutasi tidak begitu diketahui perannya, para peneliti menduga persentase kasus cacat intelektual akibat mutasi de novo mungkin di atas 55 persen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil kasus cacat intelektual yang disebabkan oleh warisan gen rusak dari orangtua. Sebelum adanya penelitian baru ini, warisan gen rusak inilah yang diyakini sebagai penyebab keterbelakangan mental.
IQ Jeblok Bukan Karena Keturunan, Tapi Karena Sedang Sial Saja
ilustrasi (foto: Thinkstock)
Untuk mengukur kecerdasan seseorang, digunakanlah tes kecerdasan. Hasilnya kemudian dikonversi dalam skor IQ atau Intelligence Quotient. Rata-rata skor IQ kebanyakan orang adalah antara 90 - 110. Skor IQ di atas 140 disebut jenius dan skor IQ di bawah 70 disebut mengalami keterbelakangan mental.
Awalnya banyak ahli berpendapat rendahnya skor IQ ini disebabkan karena keturunan, ternyata belum tentu seperti itu. Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar kasus keterbelakangan mental disebabkan oleh mutasi gen yang terjadi secara acak, bukan dari gen yang diwariskan orangtua.
Dalam laporan yang dimuat jurnal The Lancet, peneliti memaparkan bahwa setiap orang terlahir mengalami mutasi de novo, yaitu perubahan DNA yang tak disengaja dan tidak ditemukan dalam DNA orangtuanya. Sebagian besar mutasi ini terjadi pada DNA yang tak penting sehingga hanya sedikit menimbulkan kerusakan.
Namun terkadang mutasi ini dapat berakibat drastis, misalnya merusak fungsi suatu gen yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Penelitian baru menemukan bahwa mutasi acak inilah yang menyebabkan sebagian besar kasus keterbelakangan mental.
Para peneliti membandingkan exomes atau himpunan DNA dari 51 anak penderita cacat intelektual dengan IQ di bawah 50 dan membandingkannya dengan DNA orang normal kebanyakan. Para peneliti juga membandingkan exomes dari 20 anak-anak normal dengan orangtuanya.
Dibandingkan kelompok kontrol, anak-anak cacat ini ternyata hanya sedikit lebih banyak mengalami mutasi de novo. Peneliti menemukan ada mutasi de novo pada 11 gen yang diketahui berkaitan dengan cacat intelektual. Ada juga 6 gen lain yang diduga kuat memainkan peran yang sama pada 55 persen kasus yang diteliti.
"Orang-orang dengan cacat intelektual hanya memiliki sedikit lebih banyak mutasi de novo dibandingkan kelompok kontrol. Namun mereka lebih banyak mengalami mutasi dengan konsekuensi yang drastis. Nampaknya hal ini terjadi secara kebetulan," kata Anita Rauch dari University of Zurich di Swiss sepeti dilansir LiveScience, Selasa (2/10/2012).
Karena gen lain yang terpengaruh oleh mutasi tidak begitu diketahui perannya, para peneliti menduga persentase kasus cacat intelektual akibat mutasi de novo mungkin di atas 55 persen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil kasus cacat intelektual yang disebabkan oleh warisan gen rusak dari orangtua. Sebelum adanya penelitian baru ini, warisan gen rusak inilah yang diyakini sebagai penyebab keterbelakangan mental.